Selasa, 14 Januari 2014

Sep Konsep



Konsep Kecamatan Wonogiri

Haaii paaallll,, jumpa lagi dengan Wonogiri disini,,

Nah kalo kalian jadi fans nomer 1 kita, pasti kalian udah mengerti betul permasalahan di Kecamatan Wonogiri (Baca entri sebelumnya). Yeep,, masalah utama dari Kecamatan Wonogiri itu adalah belum optimal nya fungsi Kecamatan Wonogiri sebagai PKL di Kabupaten Wonogiri. Nah,, ini juga jadi tantangan buat kita nih pal, dengan permasalahan yang sebegitu beratnya ditambah lagi Kecamatan Wonogiri sebagai ibukota Kabupaten Wonogiri kita harus berfikir bingiiittss dan mencari – cari kira – kira apa konsep yang cocok untuk menyelesaikan permasalahannya. Oiya konsep dibagi menjadi dua yaitu konsep Wilayah dan Konsep Kota. Kedua konsep ini juga harus saling berkesinambungan daan dapat membantu menyelesaikan permasalahan. Pal,, kita juga strezz banget mikirin konsep nya yang cocok tapi dengan melalui sejuta pemikiran dan beratus – ratus kumpul kelompok (Lebay) akhirnya sampai lah kita pada dua konsep berikut ini, cekidoooott^^



1.   Konsep Wilayah

Independent Core Region
Pemilihan konsep mandiri atau independent  didasarkan pada  fungsi Kecamatan Wonogiri sebagai Pusat Kegiatan Lokal bagi Kabupaten Wonogiri, sehingga agar fungsi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya maka Kecamatan Wonogiri perlu untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri terlebih dahulu. Mandiri yang dimaksudkan dalam konsep ini juga bukan mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Mandiri bukan berarti self sufficient, melainkan hanya harus memenuhi kebutuhan dasar bagi penduduknya (Raharjo Adisasmita, 2006:153). Menurut Raharjo Adidsamita dalam bukunya yang berjudul pembangunan pedesaan dan perkotaan juga menyebutkan bahwa kota mandiri juga tetap harus menciptakan hubungan keterpaduan dengan wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
 Kabupaten Wonogiri ini mempunyai hubungan kerjasama antar wilayah yaitu SUBOSUKOWONOSRATEN dan Solo Raya. Artinya bahwa untuk menjadikan Kecamatan Wonogiri sebagai kota mandiri tetap harus menciptakan keterpaduan kepada wilayah lain. Berdasarkan ciri-ciri kota mandiri menurut (Dirjen Cipta Karya) yaitu terdapatnya permukiman, perdagangan, fasilitas perbelanjaan (pertokoan dsb), fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perhotelan, fasilitas rekreasi, industri, perkantoran dan transportasi maka Kecamatan Wonogiri sudah cukup mampu untuk menjadi kota mandiri. Konsep Core Region Menurut Myrdal adalah berfungsi sebagai magnit yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah belakangnya yaitu kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Wonogiri. Core Region dalam konsep disesuaikan sebagai pusat pertumbuhan bagi Kabupaten Wonogiri. Perencanaan Kecamatan Wonogiri juga melihat aspek fungsi Kecamatan Wonogiri sebagai ibukota Kabupaten sekaligus sebagai Pusat Kegiatan Lokal.

 
1.   Konsep Kota
Kecamatan Wonogiri merupakan ibukota kabupaten yang memiliki bentuk kota linier. Bentuk kota linier ini menyebabkan pertumbuhan kegiatan penduduk berada di sepanjang jalan utamanya. Terdapat 6 kelurahan yang akan dikembangkan menjadi wilayah perkotaan. Wilayah tersebut tentunya memiliki karakteristik masing-masing seperti pusat pemerintahan, pusat pelayanan, pusat perdagangan jasa dan industri dan sebagainya. 


Berdasarkan pada kondisi tersebut maka konsep kota yang cocok untuk dikembangkan di wilayah perkotaan Kecamatan Wonogiri menggunakan struktur ruang kota model sektoral. Model struktur sektoral ini menekankan pada hubungan tiap sektor dan hubungan tiap wilayah perkotaan. Dengan mempertimbangkan hubungan tiap sektor maka akan mendukung terciptanya efisiensi di wilayah perkotaan tersebut, seperti adanya fungsi utama di setiap kelurahan di perkotaan yang saling mendukung.  Sebagai contoh diwujudkan adanya kemudahan aksesibilitas baik dari jalan dan moda transportasi, sehingga mendukung pergerakan penduduk dan barang.
 



0 komentar:

Posting Komentar