Konsep
Kecamatan Wonogiri
Haaii
paaallll,, jumpa lagi dengan Wonogiri disini,,
Nah
kalo kalian jadi fans nomer 1 kita, pasti kalian udah mengerti betul
permasalahan di Kecamatan Wonogiri (Baca entri sebelumnya). Yeep,, masalah
utama dari Kecamatan Wonogiri itu adalah belum optimal nya fungsi Kecamatan
Wonogiri sebagai PKL di Kabupaten Wonogiri. Nah,, ini juga jadi tantangan buat
kita nih pal, dengan permasalahan yang sebegitu beratnya ditambah lagi
Kecamatan Wonogiri sebagai ibukota Kabupaten Wonogiri kita harus berfikir
bingiiittss dan mencari – cari kira – kira apa konsep yang cocok untuk
menyelesaikan permasalahannya. Oiya konsep dibagi menjadi dua yaitu konsep
Wilayah dan Konsep Kota. Kedua konsep ini juga harus saling berkesinambungan
daan dapat membantu menyelesaikan permasalahan. Pal,, kita juga strezz banget
mikirin konsep nya yang cocok tapi dengan melalui sejuta pemikiran dan beratus
– ratus kumpul kelompok (Lebay) akhirnya sampai lah kita pada dua konsep berikut
ini, cekidoooott^^
1. Konsep Wilayah
Independent Core Region
Pemilihan konsep mandiri atau independent didasarkan
pada fungsi Kecamatan Wonogiri sebagai
Pusat Kegiatan Lokal bagi Kabupaten Wonogiri, sehingga agar fungsi ini dapat
berjalan sebagaimana mestinya maka Kecamatan Wonogiri perlu untuk dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri terlebih dahulu. Mandiri yang dimaksudkan dalam
konsep ini juga bukan mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Mandiri bukan berarti self sufficient, melainkan hanya harus
memenuhi kebutuhan dasar bagi penduduknya (Raharjo Adisasmita, 2006:153). Menurut
Raharjo Adidsamita dalam bukunya yang berjudul pembangunan pedesaan dan
perkotaan juga menyebutkan bahwa kota mandiri juga tetap harus menciptakan hubungan
keterpaduan dengan wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Kabupaten Wonogiri ini mempunyai hubungan
kerjasama antar wilayah yaitu SUBOSUKOWONOSRATEN dan Solo Raya. Artinya bahwa
untuk menjadikan Kecamatan Wonogiri sebagai kota mandiri tetap harus
menciptakan keterpaduan kepada wilayah lain. Berdasarkan ciri-ciri kota mandiri
menurut (Dirjen Cipta Karya) yaitu terdapatnya permukiman, perdagangan, fasilitas
perbelanjaan (pertokoan dsb), fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan,
fasilitas perhotelan, fasilitas rekreasi, industri, perkantoran dan
transportasi maka Kecamatan Wonogiri sudah cukup mampu untuk menjadi kota
mandiri. Konsep Core
Region Menurut Myrdal adalah berfungsi sebagai
magnit yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah belakangnya yaitu
kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Wonogiri. Core Region dalam konsep disesuaikan sebagai pusat pertumbuhan bagi
Kabupaten Wonogiri. Perencanaan Kecamatan Wonogiri juga melihat aspek fungsi
Kecamatan Wonogiri sebagai ibukota Kabupaten sekaligus sebagai Pusat Kegiatan
Lokal.
1.
Konsep Kota
Kecamatan Wonogiri merupakan ibukota kabupaten yang memiliki
bentuk kota linier. Bentuk kota linier ini menyebabkan pertumbuhan kegiatan
penduduk berada di sepanjang jalan utamanya. Terdapat 6 kelurahan yang akan
dikembangkan menjadi wilayah perkotaan. Wilayah tersebut tentunya memiliki
karakteristik masing-masing seperti pusat pemerintahan, pusat pelayanan, pusat
perdagangan jasa dan industri dan sebagainya.
Berdasarkan pada kondisi tersebut maka konsep kota yang cocok
untuk dikembangkan di wilayah perkotaan Kecamatan Wonogiri menggunakan struktur
ruang kota model sektoral. Model struktur sektoral ini menekankan pada hubungan
tiap sektor dan hubungan tiap wilayah perkotaan. Dengan mempertimbangkan
hubungan tiap sektor maka akan mendukung terciptanya efisiensi di wilayah
perkotaan tersebut, seperti adanya fungsi utama di setiap kelurahan di
perkotaan yang saling mendukung. Sebagai
contoh diwujudkan adanya kemudahan aksesibilitas baik dari jalan dan moda
transportasi, sehingga mendukung pergerakan penduduk dan barang.
0 komentar:
Posting Komentar